Sabtu, 09 Desember 2017

KONSEPSI MANUSIA MENURUT ISLAM


    Pada awalnya manusia terlahir Dari Satu Ayah (Adam) dan Ibu  (Hawwa’).
Hal ini terdapa pada Al-quran dan hadist sebagai berikut :

Menurut  al-Qur’an  
QS. AL-NISA', 4: 1
"Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yang telah menciptakan kamu dari seorang diri, dan dari padanya* Allah menciptakan isterinya; dan dari pada keduanya Allah memperkembang biakkan laki- laki dan perempuan yang banyak. dan bertakwalah
kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama- Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan silaturrahim. Sesungguhnya
Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu".
* Maksud dari padanya menurut jumhur mufassirin ialah dari bagian tubuh (tulang rusuk) Adam a.s. berdasarkan hadis riwayat Bukhari dan Muslim. Di samping itu ada pula yang menafsirkan dari padanya ialah dari unsur yang serupa Yakni tanah yang dari padanya Adam a.s. diciptakan.
QS. AL-HAJJ, 22: 5
"Hai manusia, jika kamu dalam keraguan tentang kebangkitan (dari kubur), maka (ketahuilah) Sesungguhnya Kami telah menjadikan kamu dari tanah, kemudian dari setetes  mani, kemudian dari segumpal darah, kemudian dari segumpal daging yang sempurna kejadiannya dan yang tidak sempurna, agar Kami jelaskan kepada kamu dan Kami tetapkan dalam rahim, apa yang Kami kehendaki sampai waktu yang sudah ditentukan, kemudian Kami keluarkan kamu sebagai bayi, kemudian (dengan berangsur-angsur) kamu sampailah kepada kedewasaan, dan di antara kamu ada yang diwafatkan dan (ada pula) di antara kamu yang dipanjangkan umurnya sampai pikun, supaya Dia tidak mengetahui lagi sesuatupun yang dahulunya telah diketahuinya, dan kamu lihat bumi ini kering, kemudian apabila telah Kami turunkan air di atasnya, hiduplah bumi itu dan suburlah dan menumbuhkan berbagai macam tumbuh-tumbuhan yang indah".
QS. AL-MUKMINUN, 23: 12-14
12. Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari tanah.
13. Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim).
14. Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. kemudian Kami jadikan Dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha sucilah Allah, Pencipta yang paling baik.

Proses penciptan manusia :
1.    Tahap Nuthfah, yaitu berupa menyatunya unsur sperma dah ovum dan keduanya menjadi zat baru dalam rahim wanita;
2.    Tahap ‘Alaqah, yaitu tahap penting dimana nuthfah tersebut telah bergantung atau melekat pada dinding rahim wanita;
3.    Tahap mudhgah, yaitu pembentukan orgaan-organ penting yang dalam surat al-Hajj ayat 5 di atas diklasifikasikan menjadi mudhgah mukhallaqah dan mudhgah ghairu mukhallaqah (yang berbentuk secara sempurna atau yang belum berbentuk);
4.    Tahap ‘Idham, yaitu berupa bahan atau elemen dalam mudhgah yang kemudian menjadi tulang belulang;
5.    Tahap lahm, merupakan suatu tahapan dimana reproduksi yang telah mencapai tahapan elemen mudhgah tersebut berwujud daging;
Tahap akhir, yaitu peniupan ruh dalam diri janin manusia.
Lalu dapat disimpulkan :
1.    Berawal dari tanah (dengan berbagai jenisnya), lalu ditiupkan ruh (khusus Nabi Adam ‘alaihissalam);
2.    Lalu pada reproduksi manusia berkembang dalam kandungan ibu menurut evolusi nuthfah (40 hari), ‘alaqah (40 hari), dan mudghah yang mengandung elemen ‘idham dan lahm (40 hari);
3.    Setelah 4 bulan (120 hari) perkembangan ditiupkan ruh oleh Allah swt. Jadi, fisik manusia laksana tempat (bagai mangkok) yang siap untuk ditempati oleh ruh itu;
4.    Dengan demikian, manusia tersusun dari 2 unsur pokok, yaitu unsur materi berupa tanah, dan unsur immateri berupa ruh yang berasal dari alam immateri atau alam ghaib;
5.    Pada akhirnya, tubuh/fisik manusia akan kembali ke tanah.
Kelebihan manusia :
1.    Manusia tercipta dalam sebaik-baik bentuk (QS. al-Tin: 5) dari tanah, dibanding iblis/setan dicipta dari api dan dalam rupa yang menyeramkan.
2.    Manusia dianugrahi akal dan pancaindra (hati, mata, telinga, dll);
3.    Manusia begitu terlahir, ia terlahir dalam keadaaan suci sebagaimana hadits Nabi saw:





Tidak ada komentar:

Posting Komentar