seminggu yang lalu ku sudah mengirimkan bebeapa file untuk uts.. dan sekarang tidak tersa waktu berputar begitu cepat sehingga sudah hanya tinggal seminggu lagi untuk menghadapi UTS semoga mendapatkan hasil terbaik, nah... sekarang aku mau berbagi file-file uts agam resume lengkap smapai utss.. yuk yang penasar persiapan belajar menjelang uts.. nah dikampus pkn stan ini ada kegiatan rutin yaitu kegiatan tentir menjelang ujian-ujian di PKN STAN, baik dilakukan oleh jurusan, di ajarkan oleh kakak-kakak tingkat atau pun teman sebaya yang mengerti dan jago dalam hal matkul yang sulit.. nah sekarang aku ingin berbbagi file-file yang sudah kubuat dalam resume pelajaran agama untuk tes tengah smester 1 :
RESUME 1 :AQIDAH ISLAMIYAH
Definisi
‘Aqidah :
Aqidah menurut bahasa Arab (etimologi) berasal dari kata al-‘aqdu yang berarti
ikatan, at-tautsiiqu yang berarti kepercayaan atau keyakinan yang kuat,
al-ihkaamu yang artinya mengokohkan (menetapkan), dan ar-rabthu biquw-wah yang
berarti mengikat dengan kuat.
Jadi Aqidah merupakan sistem kepercayaan yang mengikat manusia kepada islam.
Jadi apapun yang kita katakan kita harus bertanggung jawab dan penuh keyakinan
dan tidak ada apapunyang dapat menggoyahkannya karena kita sudah sangat yakin
.sistem kepercayaan islam di bangun atas 6 dasar keimanan dalam rukun
iman(percaya kepada Allah,para malaikat,kitab-kitab, rassul, hari akhir).
Objek Kajian Ilmu Aqidah:
‘Aqidah jika dilihat dari sudut pandang sebagai ilmu -sesuai konsep Ahlus
Sunnah wal Jama’ah- meliputi topik-topik: Tauhid, Iman, Islam, masalah
ghaibiyyaat (hal-hal ghaib), kenabian, takdir, berita-berita (tentang hal-hal
yang telah lalu dan yang akan datang), dasar-dasar hukum yang qath’i (pasti),
seluruh dasar-dasar agama dan keyakinan, termasuk pula sanggahan terhadap ahlul
ahwa’ wal bida’ (pengikut hawa nafsu dan ahli bid’ah)
• Penamaan ‘Aqidah Menurut Ahlus Sunnah:
1.
Al- Iman : aqidah disebut juga sebagai Al-Iman karena
mempelajari rukun Iman
2.
Tauhid
meng-esa kan allah, merupakan termasuk aqidah Perintah beriman kepada Allah ada
di surat al-araf ayat :59,65,72,85
3.
As-Sunnah
As-Sunnah artinya jalan. ‘Aqidah Salaf disebut As-Sunnah karena para
penganutnya mengikuti jalan yang ditempuh oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi
wa sallam dan para Sahabat Radhiyallahu anhum di dalam masalah ‘aqidah. Dan
istilah ini merupakan istilah masyhur (populer) pada tiga generasi pertama.
4.
Ushuluddin dan Ushuluddiyanah
Ushul artinya rukun-rukun Iman, rukun-rukun Islam dan masalah-masalah yang
qath’i serta hal-hal yang telah menjadi kesepakatan para ulama. .
5.
Asy-Syari’ah
Maksudnya adalah segala sesuatu yang telah ditetapkan oleh Allah Azza wa Jalla
dan Rasul-Nya berupa jalan-jalan petunjuk, terutama dan yang paling pokok
adalah Ushuluddin (masalah-masalah ‘aqidah),dll
·
Nikmat islam adalah nikmat yang terbesar
karena segala sesuatu yang menimpa seorang muslim mka menjadi suatu ibadah
baginya, contoh : jika seorang muslim diberikan rasa bahagia hendaklah dia
bersyukur maka allah akan tambah nikmatnya dan itu merupakan suatu pahala
baginya, dan apabila seorang muslim ditimpa musibah hendaklah dia bersabar maka
sabarnya itu memberikan pahala baginya dan musibahnya itu menghapuskan segala
dosa dosa nya. Dan mengapa islam merupakan nikmat yang terbesar ? karna hal-
hal yang sudah disampaikan diatas tidak akan berguna kepada orang- orang
beragama selin islam (non islam) meskipun mereka bersedekah, bersabar atas
musibah dirinya, dan berbuat segala kebaikan dimuka bumi ini, hal itu tidak lah
ada artinya di akhirat kelak, karena mereka tidak beriman kepada Allah, oleh
karena itu kita harus bersyukur mendapatkan nikmat islam, dan bisa menjadi
muslim sejak lahir.
sumber
akidah islamiah terdapat di al- qur’an dan al- hadits (
al-sunnah) , banyak ayat ayat yang didalam al-quran secara khusus membahas
tentang aqidah islamiah seperti disurat (al-baqarah :285), (an-nisa :
136), (al-lukman:13),(an-nisa:48)
secara garis besar surat-surat di atas menjelaskan tentang akidah
·
akal tidak bisa menjadi sumber akidah,
hal ini karena akal manusia terbatas. Ada yang namanya ghaib nisbi : contohnya
kita tidak bisa melihat dikelas sebelah apakah ada orang atau tidak saat berada
di dalam kelas yang lain, hal ini karena pandangan kita terbatas dan tertutup
terhalang tembok, dan ini menyebabkan akal kita tidak bisa berpikir
Dalam hadits Malaikan Jibril as, menyampaikan kepada Nabi saw bahwa:
“Iman itu adalah
engkau beriman kepada Allah swt, kepada malaikat-malaikat-Nya, kepada
kitab-kita-Nya, kepada para Rasul-Nya, kepada hari akhir, dan kepada qadha’ dan
qadar-Nya”. (HR. Bukhari dan Muslim).
RESUME 2 : KONSEPSI MANUSIA MENURUT
ISLAM
·
Pada
awalnya manusia terlahir Dari Satu Ayah (Adam) dan Ibu (Hawwa’).
Hal ini terdapa pada Al-quran dan
hadist sebagai berikut :
Menurut al-Qur’an
QS. AL-NISA', 4: 1
"Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yang
telah menciptakan kamu dari seorang diri, dan dari padanya* Allah menciptakan isterinya; dan dari pada keduanya Allah
memperkembang biakkan laki- laki dan perempuan yang banyak. dan bertakwalah
kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama- Nya kamu saling
meminta satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan silaturrahim. Sesungguhnya
Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu".
* Maksud dari padanya menurut
jumhur mufassirin ialah dari bagian tubuh (tulang rusuk) Adam a.s. berdasarkan
hadis riwayat Bukhari dan Muslim. Di samping itu ada pula yang menafsirkan dari
padanya ialah dari unsur yang serupa Yakni tanah yang dari padanya Adam a.s.
diciptakan.
QS. AL-HAJJ, 22: 5
"Hai
manusia, jika kamu dalam keraguan tentang kebangkitan (dari kubur), maka
(ketahuilah) Sesungguhnya Kami telah menjadikan kamu dari tanah, kemudian dari
setetes mani, kemudian dari segumpal
darah, kemudian dari segumpal daging yang sempurna kejadiannya dan yang tidak
sempurna, agar Kami jelaskan kepada kamu dan Kami tetapkan dalam rahim, apa
yang Kami kehendaki sampai waktu yang sudah ditentukan, kemudian Kami keluarkan
kamu sebagai bayi, kemudian (dengan berangsur-angsur) kamu sampailah kepada
kedewasaan, dan di antara kamu ada yang diwafatkan dan (ada pula) di antara kamu
yang dipanjangkan umurnya sampai pikun, supaya Dia tidak mengetahui lagi
sesuatupun yang dahulunya telah diketahuinya, dan kamu lihat bumi ini kering,
kemudian apabila telah Kami turunkan air di atasnya, hiduplah bumi itu dan
suburlah dan menumbuhkan berbagai macam tumbuh-tumbuhan yang indah".
QS. AL-MUKMINUN, 23: 12-14
12. Dan sesungguhnya
Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari tanah.
13. Kemudian
Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh
(rahim).
14. Kemudian
air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal
daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang
belulang itu Kami bungkus dengan daging. kemudian Kami jadikan Dia makhluk yang
(berbentuk) lain. Maka Maha sucilah Allah, Pencipta yang paling baik.
Proses
penciptan manusia :
1. Tahap Nuthfah, yaitu
berupa menyatunya unsur sperma dah ovum dan keduanya menjadi zat baru dalam
rahim wanita;
2. Tahap ‘Alaqah, yaitu
tahap penting dimana nuthfah tersebut telah bergantung atau melekat pada
dinding rahim wanita;
3. Tahap mudhgah, yaitu
pembentukan orgaan-organ penting yang dalam surat al-Hajj ayat 5 di atas
diklasifikasikan menjadi mudhgah mukhallaqah dan mudhgah ghairu mukhallaqah
(yang berbentuk secara sempurna atau yang belum berbentuk);
4. Tahap ‘Idham, yaitu
berupa bahan atau elemen dalam mudhgah yang kemudian menjadi tulang belulang;
5. Tahap lahm, merupakan
suatu tahapan dimana reproduksi yang telah mencapai tahapan elemen mudhgah
tersebut berwujud daging;
Tahap akhir, yaitu peniupan ruh dalam diri janin manusia.
Lalu dapat disimpulkan :
1. Berawal
dari tanah (dengan berbagai jenisnya), lalu ditiupkan ruh (khusus Nabi Adam ‘alaihissalam);
2. Lalu pada
reproduksi manusia berkembang dalam kandungan ibu menurut evolusi nuthfah
(40 hari), ‘alaqah (40 hari), dan mudghah yang mengandung elemen
‘idham dan lahm (40 hari);
3. Setelah 4
bulan (120 hari) perkembangan ditiupkan ruh oleh Allah swt. Jadi, fisik manusia
laksana tempat (bagai mangkok) yang siap untuk ditempati oleh ruh itu;
4. Dengan
demikian, manusia tersusun dari 2 unsur pokok, yaitu unsur materi berupa tanah,
dan unsur immateri berupa ruh yang berasal dari alam immateri atau alam ghaib;
5. Pada akhirnya,
tubuh/fisik manusia akan kembali ke tanah.
Kelebihan manusia :
1. Manusia
tercipta dalam sebaik-baik bentuk (QS. al-Tin: 5) dari tanah, dibanding
iblis/setan dicipta dari api dan dalam rupa yang menyeramkan.
2. Manusia
dianugrahi akal dan pancaindra (hati, mata, telinga, dll);
3. Manusia
begitu terlahir, ia terlahir dalam keadaaan suci sebagaimana hadits Nabi saw:
RESUME PERTEMUAN KE 4
Makna Islam Secara
Bahasa (lafadz) berasal dari kata al-islamu (3 huruf) yaitu salama.dan orangnya
disebut muslim
1. Bermakna
tunduk/berserah diri (QS. Ali
Imran, 3: 83).
“Maka Apakah mereka mencari agama yang lain
dari agama Allah, padahal kepada-Nya-lah TUNDUK/MENYERAHKAN DIRI segala apa
yang di langit dan di bumi, baik dengan suka maupun terpaksa dan hanya kepada
Allahlah mereka dikembalikan”
2. Bermakna
bersih/suci (QS.
al-Syu’ara’, 26: 89)
“Kecuali orang-orang yang menghadap
Allah dengan hati yang BERSIH”
3. Bermakna
damai/perdamaian (QS.
al-Nisa’, 4: 91) & (QS.Muhammad, 47: 35)
“Kelak kamu akan dapati (golongan-golongan)
yang lain, yang bermaksud supaya mereka
aman dari pada kamu dan aman (pula)
dari kaumnya. Setiap mereka diajak kembali kepada
fitnah (syirik), merekapun terjun
kedalamnya. karena itu jika mereka tidak membiarkan
kamu dan (tidak) mau mengemukakan
PERDAMAIAN kepadamu, serta (tidak) menahan
tangan mereka (dari memerangimu),
Maka tawanlah mereka dan bunuhlah mereka dan
merekalah orang-orang yang Kami
berikan kepadamu alasan yang nyata (untuk menawan
dan membunuh) mereka. (QS. al-Nisa’, 4: 91)
“Janganlah kamu lemah dan minta DAMAI Padahal
kamulah yang di atas dan Allah pun
bersamamu dan Dia sekali-kali tidak
akan mengurangi pahala amal-amalmu”. (QS.
Muhammad, 47: 35)
·
Islam sebagai Nama Agama (al-Din)
nama islam merupakan pemberian dari allah, dan islam telah
sempurna,merupakan agama para nabi dan rasul,
#semua agama mengajarkan kebaikan, tapi tidak
semua kebaikan diterima disisi allah .karena yang diterima Hanya lah dalam
keadaan Islam
1. Islam sebagai nama Agama
dan yang Diridhai-Nya.(QS. Ali Imran, 3: 85) & (QS. al-Maidah, 5)
“Sesungguhnya agama (yang diridhai) disisi
Allah hanyalah ISLAM...” (QS. Ali Imran, 3: 19)“Barangsiapa mencari agama
selain AGAMA ISLAM, Maka sekali-kali tidaklah akan diterima(agama
itu)daripadanya, dan Dia di akhirat Termasuk orang-orang yang rugi”. .(QS. Ali Imran,
3: 85)
“...Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk
kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai
ISLAM itu Jadi agama bagimu...”(QS. al-Maidah, 5: 3)
2. Islam sebagai jalan yang lurus(QS. al-An’am, 06: 126),
. (QS. al-An’am, 06: 153). (QS. al-Taubah, 9: 33) dan QS. al-Shaff, 61: 9)
“dan Inilah jalan Tuhanmu; (jalan) yang
lurus. Sesungguhnya Kami telah menjelaskan ayat- ayat (Kami) kepada orang-orang
yang mengambil pelajaran. (QS. al-An’am, 06: 126)
“dan bahwa (yang Kami perintahkan ini)
adalah jalanKu yang lurus, maka ikutilah Dia, dan janganlah kamu mengikuti
jalan-jalan (yang lain), karena jalan-jalan itu mencerai beraikan kamu dari
jalan-Nya. Yang demikian itu diperintahkan Allah agar kamu bertakwa”. (QS. al-An’am,
06: 153).
“Dialah yang telah mengutus RasulNya (dengan
membawa) petunjuk (Al-Quran) dan agama yang benar untuk dimenangkanNya atas
segala agama, walaupun orang-orang musyrikin tidak menyukai” (QS. al-Taubah, 9:
33) dan QS. al-Shaff, 61: 9)
islam Tinggi dan Tiada Yang Menandinginya
# Tidak ada
yang bisa menghalanginya, siapapun yang ingin menghabisinya semua itu tidak
bisa terjadi karena allah melindungi
1. Berdasarkan al-Qur’an
(هُوَ الَّذِيْ أَرْسَلَ
رَسُوْلَهُ بِالْهُدَى وَدِيْنِ الْحَــقِّ لِيُظْهِرَهُ عَلَى الدِّيْنِ كُلِّهِ
وَلَوْ كَرِهَ الْمُشْركِـُوْنَ)
“Dialah yang telah mengutus RasulNya (dengan membawa) petunjuk (Al-Quran)
dan agama yang benar untuk dimenangkanNya atas segala agama, walaupun
orang-orang musyrikin tidak menyukai” (QS. al-Taubah, 9: 33) dan QS. al-Shaff,
61: 9).
2. Berdasarkan Hadits:
(اْلإِسْلاَمُ يَعْلُوْ وَلاَ
يُعْلَى)
“Islam itu Tinggi dan
tiada yang menandinginya”
Sebagai petunjuk dan
Solusi Kehidupan Islam dapat dilihat dari 2 (dua) sisi; yaitu: karakteristik
dan bangunan Ajarannya sebagaimana berikut;
·
Pertama: Karakteristik Ajaran Islam:
1.
Rabbaniyah
(ketuhanan): agama islam berasal dari allah langsung jadi merupakan agama yang
murni dari allah
2.
Insaniyah
(kemanusiaan):agama islam berisi sesuai dengan fitrah manusia,dan mengatur
kehidupan manusia agar terhindar dari segala mudharat
3.
Syumuliyah
(lengkap): islam mengatur dari hal-hal terkecil sampai terbesar, dan untuk
urusan duniawi dan akhirat juga di atur.
4.
Al-Wasathiyah/al-Tawazun
(pertengahan/moderat): Islam
bukan Barat bukan Timur. Bukan kapitalis bukan sosialis. Bukan semata rohani,
bukan materialis. Konsep Islam ada ditengah. Dia berbicara akhirat saat
menjalani aktifitas dunia. Dia berbicara dunia saat membahas akhirat Islam
berbicara kecintaan kepada ALLAH sekaligus kecintaan pada kesenangan dunia.
Konsep Islam juga berbicara hati, akal dan materi (jasad) sekaligus. Tak ada
yang dinegasikan satu sama lain. ALLAH tidak ada sesuatupun yang
menyerupai-NYA. DIA-lah pencipta dan pengatur alam semesta. Semua tunduk dan kembali
kepada-NYA
5.
Al-Waqi’iyyah
(kontekstual) : Islam
sebagai agama akhir zaman, dapat diamalkan dimanapun kapanpun. Islam tidak
pernah ketinggalan zaman dan dapat diaplikasikan dalam zaman apapun. Sejak
orang naik unta hingga pesawat ulang alik. Islam adalah realitas bagi semua
orang. Dari anak kecil hingga pemimpin negara, di Barat maupun Timur; semua ada
aturannya dalam Islam.
6.
Al-Wudhuh
(terang/jelas) : Berbicara
Tuhan, konsep Islam jelas. ALLAH itu Satu, tidak beranak dan tidak
diperanakkan. Hukum-hukum Islam juga jelas. Jelas sumbernya, jelas cara
mengambil keputusannya (istinbath), jelas siapa otoritas yang
melaksanakannya. Konsep Islam dalam tataran apapun juga jelas. Konsep ibadah,
konsep sosial, nikah, waris, ekonomi, politik, hubungan keluarga. Semuanya.
7.
Al-Takamuliyah
(Integrasi) : Itulah mengapa
Islam bisa berkembang baik. Ada hal-hal dalam Islam yang tidak boleh berubah.
Tetap. Tapi ada juga yang fleksibel. Contoh mudahnya shalat 5 waktu. Kewajiban
shalat 5 waktu tidak bisa ditawar lagi. Tapi dalam perjalanan, dapat di jama'
sehingga dilaksanakan dalam 3 waktu saja. Shalat dicontohkan Rasulullah dengan
berdiri. Namun saat sakit, bisa dengan duduk atau berbaring atau dengan
isyarat. Islam itu fleksibel. Shalat harus berwudhu, dengan air yang suci dan mensucikan.
Tapi saat air tidak ditemui, atau terbatas untuk kebutuhan vital; bs dengan
tayammum. Gabungan konsistensi dan fleksibilitas ini juga dapat ditemui dalam
berbagai dimensi kehidupan. Itulah konsep Islam.
·
Kedua: Bangunan Ajaran Islam:
Ada beberapa
upaya yang dilakukan oleh para pemikir muslim dalam memetakan ajaran Islam, di
antaranya;
1. AQIDAH –
SYARIAH >>> MENURUT SYAIKH MAHMOUD SYALTUT
2. AQIDAH –
SYARIAH – MINHAJUL HAYAH >>> MUHAMMAD QUTHB
AQIDAH –
SYARIAH – MUAMALAH (AKHLAK)
1.
AQIDAH adalah ajaran baku yang tidak akan mengalami
perubahan, seperti:
·
Rukun iman yang enam (ajaran-ajaran tentang keimanan)
·
Rukun Islam yang lima (mencakup ajaran-ajaran tentang keislaman).
2.
SYARIAH.
Syariah mencakup 2 (dua) aspek;
·
Ibadah, sesuai dengan tuntunan Allah swt dan Rasul-Nya dalam hal
pelaksanaan ibadah.
·
Mu’amalah, yaitu meliputi bidang;
♦ Pendidikan
♦ Politik
♦ Ekonomi
♦ Budaya
♦ Hukum
♦ dan lain-lain.
3.
AKHLAK
sama dengan AQIDAH yaitu berupa ajaran tetap yang tidak akan mengalami perubahan;
·
Akhlak kepada Allah (mengatur hubungan vertikal)
·
Akhlak kepada sesama (ajaran-ajaran tentang etika, seperti; keadilan,
berlaku jujur, tidak khianat, tidak berbuat dzalim, dll.
MA’RIFATUL QUR’AN
Dari segi bahasa (etimologi) al-Qur'an berarti
“bacaan” atau “yang dibaca”.
Sedangkan menurut istilah al-Quran adalah firman (wahyu) Allah
yang diturunkan kepada Nabi Muhammad saw melalui perantara Malaikat Jibril yang
merupakan mukjizat, dengan menggunakan bahasa arab, berisi tentang
petunjuk dan pedoman hidup bagi manusia, dan membacanya merupakan ibadah
(berpahala).
Al-Qur’an diturunkan secara berangsur-angsur kepada Nabi Muhammad
saw yang diriwayatkan secara mutawatir yang diawali dari surah al-Fatihah
dan diakhiri dengan surat al-Nas.
# menggunakan bahasa arab karena, turun
di makkah dan agar para pengikut nabi Muhamad SAW dapat mngerti dengan
bahasanya.
#apabila belajar al-quran dan
membacanya, maka akan diberikan pahala. Berbeda dengan belajar buku pelajaran
akan mendapat pahala jika mempelajarinya tapi tidak dapat pahala jika membaca
buku pelajaran
# Urutan di
al-quran dan urutan ketika ayat-ayat al-quran turun berbeda.
Apabila di
urutan al-quran diawali dengan alfatihah dan diakhiri annas
Tapi bila
menurut waktu turunnya, dimulai dari al-alaq ayat (1-5) dan terakhir turun al-maidah
ayat (3)
Alqur’an
akan terjaga sampai akhir zaman (al-hajr :9), allah menjaganya dengan
banyaknya hafizh-hafizh qur’an yang
menjaga isi al-quran.
Dalam hadist
: sungguh aku diberi alqu’an semisal dengannya assunah
Mukzizat : mengalahkan nabi mengalahkan pembangkang& para
penyair berkumpul berkata bahwa al-quran ciptaan nabi uhammad.”allah suruh
penyair tersebut membuat al-qu’an”tidak ada yang bisa membuat serupa dengan
al-quran ini !.
Akhirnya
dari 14 surat menjadi 10 surat (al hud (13)) tidak ada yang sanggup membuat
al-qur’an bahkan hanya dengan satu ayat saja(al-baqarah 23)
Mukzizat
segi ilmiah : (Iptek& Science)
Al-qiyamah (3:4),
An’am 125,ar-rahman 19-20,al-dzariat (49)
“Barang
siapa yang ingin diberi petunjuk oleh Allah maka akan dilapangkan dadanya
islam”
Mukzizat
alquran adalah bentuk syairnya yang indah, yang tidak ada satu orang pun yang
bisa membuat serupa dengannya dan berisi keindahan, dan memiliki keilmiahan
yang dapat terbukti nyata, dan mungkin masih banyak yang masih manusia belum
pahami karena akal yang belum sampai.
Beberapa
nama dan julukan al-Qur’an adalah:
1. Al-Qur’an (QS. al-Isra: 9)
2. Al-Furqon (QS. al-Furqan: 1)
3. Al-Kitab (QS. al-Baqarah, 2: 2, dan
al-Anbiya’, 21: 10)
4. Al-Dzikr (QS. al-Hijr: 9).
Di antara fungsi al-Qur’an adalah:
1. Sebagai cahaya (QS. al-Nisa’: 174)
2. Sebagai petunjuk, obat,
nasehat, dan rahmat bagi semesta alam (QS. al-Baqarah: 2, QS. Yunus: 57)
3. Sebagai peringatan dan penyejuk (QS.
Fushshilat: 3-4)
4. Sebagai pembeda antara yang hak dan
yang batil;
5. Sebagai sumber hukum ajaran Islam;
6. Sebagai mu’jizat terbesar dari Nabi
Muhammad saw.
7. Sebagai penutup wahyu-wahyu yang
diturunkan Allah swt kepada para Nabi dan Rasul-Nya
Di antara kewajiban kita
terhadap al-Qur’an adalah;
1.
Belajar
dan mengajarkannya berdasaran hadits Nabi saw;
(خَيرُكُمْ مَنْ تَعَلَّمَ اْلقُرْآنَ وَعَلَّمَهُ)
“Sebaik-baik kalian adalah
orang yang belajar al-Qur’an dan
mengajarkannya” HR. Bukhari dan Muslim
2. Mentadabburi ayat-ayatnya (QS. Shad, 38: 29);
3. Mengamalkan ajarannya.
Akibat melalaikan
Al-qur’an
- Kehidupan
yang sempit;
- Sengsara dunia akhirat;
- Di
Akhirat akan dibangkitkan dalam keadaan buta.
PENGERTIAN
SUNNAH DAN IJTIHAD
a.
Pengertian Sunnah
Menurut
kamus besar Bahasa Indonesia sunnah adalah jalan yang
biasa ditempuh, perbuatan yang apabila dilakukan mendapat pahala dan apabila
tidak dikerjakan tidak berdosa.
Sunnah menurut istilah dapat dilihat
dari tiga disiplin ilmu, yaitu ilmu hadis, ilmu fiqih dan ilmu ushul fiqh.
Sunnah menurut para ahli hadis adalah seluruh yang disandarkan kepada Nabi
Muhammad SAW baik berupa perkataan, perbuatan maupun ketetapan atau sifat
sebagai manusia biasa, akhlaknya baik sebelum maupun setelah beliau diangkat
menjadi rasul.
Sunnah menurut ahli fiqh adalah
segala yang diriwayatkan dari Nabi Muhammad SAW berupa perkataan, perbuatan dan
ketetapan yang berkaitan dengan hukum.
b. Kedudukan
Sunnah
Kedudukan sunnah dalam islam adalah
sangat agung dan tempatnya sangat mulia. Sunnah Nabi Muhammad SAW meduduki
derajat kedua setelah Al-Quran. Dasar agama yang pertama adalah Allah SWT yang
kedua adalah sunnah Nabi Muhammad SAW. Demikian itu karena sunnah nabawiyah
adalah wahyu dari Allah Yang Maha Tinggi. Allah berfirman (Q.S An Najm : 3-4)
Dan tiadalah
yang diucapkannya itu (Al-Quran) menurut kemauan hawa nafsunya. Ucapannya itu
tiada lain hanyalah wahyu yang diwahyukan (kepadanya).
c. Pembagian
Sunnah
Berikut
adalah pembagian sunnah dilihat dari berbagai segi
1)
Dari Segi
Bentuk
Pertama,
sunnah qauliyah yaitu ucapan Nabi Muhammad SAW yang didengar oleh sahabat
baliau dan disampaikan kepada orang lain. Kedua, sunnah fi’liyah, yaitu
perbuatan yang dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW yang dilihat atau diketahui
oleh sahabat, kemudian disampaikannya kepada orang lain dengan ucapannya.
Ketiga, sunnah taqririyah, yaitu perbuatan seorang sahabat atau ucapannya
dihadapan atau tanpa sepengetahuan Nabi Muhammad SAW, yang tidak ditanggapi
atau dicegah oleh Nabi Muhammad SAW. Diamnya Nabi Muhammad SAW disampaikan
sahabat kepada orang lain dengan ucapannya.
2)
Dari Segi
Kualitas
a)
Hadis Shahih
Hadis shahih
adalah hadis yang bersambung sanadnya, yang diriwatkan oleh rawi yang adil dan
dhabith dari rawi yang lain adil dan dhabith sampai akhir sanad, dan hadis itu
tidak janggal serta tidak mengandung cacat.
b)
Hadis Hasan
Hadis hasan
adalah hadis yang bersambung sanadnya, diriwayatkan oleh rawi yang adil, yang
rendah tingkat kekuatan daya hafalnya, bahasanya tidak rancu dan tidak
bercacat.
c)
Hadis Dha’if
Hadis dha’if adalah hafis – hadis
shahih yang tidak memenuhi persyaratan hadis shahih dan hasan.
3)
Dari Segi
Jumlah Orang yang Meriwayatkan
a)
Hadis
Mutawatir
Hadis
mutawatir adalah hadis yang disampaikan oleh banyak rawi yang tidak
memungkinkan mereka sepakat untuk berdusta.
b)
Hadis
Masyhur
Hadis masyhur adalah hadis yang
memiliki sanad terbatas yang lebih dari dua. Hadis masyhur tersebut ada yang
berkualitas shahih dan ada yang berkualitas dha’if.
c)
Hadis Ahad
Hadis ahad
adalah hadis yang diterima dari Nabi Muhammad SAW secara orang perorangan
samapi kepada rawinya yang terakhir. Hadis ini diterima secara berantai dari
satu orang ke orang lainnya, begitu seterusnya.
d.
Fungsi dan
Peranan Sunnah
Fungsi sunnah terhadap al-quran
adalah sebagai berikut.
1)
Fungsi
taqrir, yaitu memperkokoh hukum yang sudah ditetapkan al-quran.
2)
Fungsi
tafsir, yaitu menafsirkan atau merinci ayat – ayat al-quran yang mengandung
pengertian secara global.
3)
Fungsi
taqyid, yaitu memberikan batasa terhadap ayat – ayaut al-quran yang mengandung
engertian secara mutlak.
4)
Fungsi
istitna, yaitu memberikan penmgecualian terhadap pernyataan al-quran yang
bersifat umum.
5)
Fungsi
musyi’ al-hukmu, yaitu membentuk atau menambahkan hukum yang tidak ditetapkan
didalam Al-Quran.
2)
Ijtihad
a.
Pengertian dan Kedudukan Ijtihad
Ijtihad
berasal dari bahasa arab yaitu dari kata jahada yang artinya bersungguh –
sungguh. Sedangkan pengertian ijtihad adalah menurut istilah ialah menggunakan
seluruh kemampuan berpikir dengan sungguh – sungguh untuk mengeluarkan atau
untuk menetapkan hukum syara’ dengan jalan menetapkan hukum dari Al-Quran dan
sunnah rasul SAW.
Ijtihad merupakan pemikiran para
mujtahid yang berikhtiar dengan seluruh kemampuan yang dimiliki untuk menggali
ajaran islam kemudian menetapkan hukumnya. Para muhtahid berusaha dan
berikhtiar memahami kaidah – kaidah hukum yang bersifat umum, kemudian
merumuskannya menjadi garis – garis hukum yang berlaku pada kasus tertentu.
Objek ijtihad adalah perbuatan
secara eksplisit tidak terdapat pada al-quran dan sunnah, karena al-quran
masih banyak mengandung arti yang umum, sehingga para ahli hukum menggunakan
ijtihad untuk menetapkan hukum tersebut. Ijtihad dipandang sebagai aktivitas
penelitian karena itu bersifat relatif dan menjadikannya sebagai sumber nilai
yang bersifat dinamis.
b.
Pembagian Ijtihad
ijtihad
dibagi menjadi tiga macam :
1) Al ijtihatul
bayani, yaitu menjelaskan hukum – hukum syari’ah dari nash – nash syar’i.
2) Al ijtihatul
qiyasi, yaitu meletakkan hukum – hukum syari’ah untuk kejadian atau peristiwa
yang tidak terdapat dalam al-quran dan sunnah dengan jalan menggunakan qiyas
atas apa yang terdapat dalam nas – nash hukum syar’i.
3) Al ijtihatul
isthislahi, yaitu meletakkan hukum – hukum syar’i untuk kejadian/ peristiwa
yang tidak terdapat dalam al-quran dan sunnah, menggunakan ar ra’yu yang
disandarkan.
c. Fungsi
dan Peranan Ijtihad
Fungsi dan peranan ijtihad adalah sebagai berikut.
1) Menguji
kebenaran hadis yang tidak sampai ketingkat hadis mutawattir seperti hadis ahad
atau sebagai upaya memahami redaksi ayat atau hadis yang tidak tegas
pengertiannya sehingga tidak langsung dapat dipahami.
2) Berfungsi
untuk mengfembangkan prinsip – prinsip hukum yang terdapat dalam al-quran dan
sunnah seperti dengan qiyas, istihsan dan maslahah mursalah. Hal ini penting
karena ayat – ayat hadis hukum yang sangat terbatas jumlahnya itu menjawab
berbagai permasalahan, dan terus berkembang dan bertambah dengan tidak terbats
jumlahnya.
MENGENAL ISLAM PART
II
Latar
belakang Nama Islam
Islam secara
bahasa : berpasrah diri terdiri dari kata aslama,dan didasari 3 kata yaitu
salima berarti selamat atau damai.
Islam
menurut segi bahasa :
-
Tunduk(
an-nisa :125)
-
Serah
diri (al-imran : 83)
Damai (albaqarah :208)
Sumber
penamaan islam terdapat pada alquran surat al-imran (ayat 19&85)dan (Al-maidah
:3)
Kelebihan
islam dibanding agama-agama yang lain:nama islam berasal dari pemiliknya sendiri yaitu Allah SWT al-imron ayat 19“innadina indowlohi islam”
artinya“sesungguhnya agama yang di ridhoi allah hanyalah islam”
Alimran ayat
85 : (barang siapa yang mencari agama selain islam tidak akan diterima
disisinya dan termasuk orang –orang merugi
Sedangkan
nama agama-agama orang lain berasal dari manusia sehingga ada tercantum
nama-nama manusia yang menyebarkannya
ISLAM
MERUPAKAN AGAMA SELURUH NABI: karena seluruh nabi mengajarkan tauhid,mengesakan
allah.dalam surat al-imron ayat 67 tertera bahwa ibrahim seorang
muslim.pengakuan ibrahim sendiri (al-baqarah 131-132)hal ini diwasiatkan ke
anak cucunya.
Musa
beragama islam (surat ay-yunus ayat 84) bahkan tukag sihir firaun mengislamkan
diri (berserah diri) ay-yunus :84
Ratu bilqis
dan sulaiman beragama islam (qs.an-naml 31)
Sahabat nabi
ISA “hawariyun” pun islam (al-imron ayat
52)
Sempurna
islam :
-
Rabbaniah
:berasal dari ALLAH, dan bertugas menyembah allah
-
Insaniah
: kemanusiaan universal berlaku pada siapapun
-
Syumulliah
:diatur dari kegiatan terkecil,sampai urusan yang besar
-
Wasathiyah
:seimbang
RESUME 1 :AQIDAH ISLAMIYAH
Definisi
‘Aqidah :
Aqidah menurut bahasa Arab (etimologi) berasal dari kata al-‘aqdu yang berarti
ikatan, at-tautsiiqu yang berarti kepercayaan atau keyakinan yang kuat,
al-ihkaamu yang artinya mengokohkan (menetapkan), dan ar-rabthu biquw-wah yang
berarti mengikat dengan kuat.
Jadi Aqidah merupakan sistem kepercayaan yang mengikat manusia kepada islam.
Jadi apapun yang kita katakan kita harus bertanggung jawab dan penuh keyakinan
dan tidak ada apapunyang dapat menggoyahkannya karena kita sudah sangat yakin
.sistem kepercayaan islam di bangun atas 6 dasar keimanan dalam rukun
iman(percaya kepada Allah,para malaikat,kitab-kitab, rassul, hari akhir).
Objek Kajian Ilmu Aqidah:
‘Aqidah jika dilihat dari sudut pandang sebagai ilmu -sesuai konsep Ahlus
Sunnah wal Jama’ah- meliputi topik-topik: Tauhid, Iman, Islam, masalah
ghaibiyyaat (hal-hal ghaib), kenabian, takdir, berita-berita (tentang hal-hal
yang telah lalu dan yang akan datang), dasar-dasar hukum yang qath’i (pasti),
seluruh dasar-dasar agama dan keyakinan, termasuk pula sanggahan terhadap ahlul
ahwa’ wal bida’ (pengikut hawa nafsu dan ahli bid’ah)
• Penamaan ‘Aqidah Menurut Ahlus Sunnah:
1.
Al- Iman : aqidah disebut juga sebagai Al-Iman karena
mempelajari rukun Iman
2.
Tauhid
meng-esa kan allah, merupakan termasuk aqidah Perintah beriman kepada Allah ada
di surat al-araf ayat :59,65,72,85
3.
As-Sunnah
As-Sunnah artinya jalan. ‘Aqidah Salaf disebut As-Sunnah karena para
penganutnya mengikuti jalan yang ditempuh oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi
wa sallam dan para Sahabat Radhiyallahu anhum di dalam masalah ‘aqidah. Dan
istilah ini merupakan istilah masyhur (populer) pada tiga generasi pertama.
4.
Ushuluddin dan Ushuluddiyanah
Ushul artinya rukun-rukun Iman, rukun-rukun Islam dan masalah-masalah yang
qath’i serta hal-hal yang telah menjadi kesepakatan para ulama. .
5.
Asy-Syari’ah
Maksudnya adalah segala sesuatu yang telah ditetapkan oleh Allah Azza wa Jalla
dan Rasul-Nya berupa jalan-jalan petunjuk, terutama dan yang paling pokok
adalah Ushuluddin (masalah-masalah ‘aqidah),dll
·
Nikmat islam adalah nikmat yang terbesar
karena segala sesuatu yang menimpa seorang muslim mka menjadi suatu ibadah
baginya, contoh : jika seorang muslim diberikan rasa bahagia hendaklah dia
bersyukur maka allah akan tambah nikmatnya dan itu merupakan suatu pahala
baginya, dan apabila seorang muslim ditimpa musibah hendaklah dia bersabar maka
sabarnya itu memberikan pahala baginya dan musibahnya itu menghapuskan segala
dosa dosa nya. Dan mengapa islam merupakan nikmat yang terbesar ? karna hal-
hal yang sudah disampaikan diatas tidak akan berguna kepada orang- orang
beragama selin islam (non islam) meskipun mereka bersedekah, bersabar atas
musibah dirinya, dan berbuat segala kebaikan dimuka bumi ini, hal itu tidak lah
ada artinya di akhirat kelak, karena mereka tidak beriman kepada Allah, oleh
karena itu kita harus bersyukur mendapatkan nikmat islam, dan bisa menjadi
muslim sejak lahir.
sumber
akidah islamiah terdapat di al- qur’an dan al- hadits (
al-sunnah) , banyak ayat ayat yang didalam al-quran secara khusus membahas
tentang aqidah islamiah seperti disurat (al-baqarah :285), (an-nisa :
136), (al-lukman:13),(an-nisa:48)
secara garis besar surat-surat di atas menjelaskan tentang akidah
·
akal tidak bisa menjadi sumber akidah,
hal ini karena akal manusia terbatas. Ada yang namanya ghaib nisbi : contohnya
kita tidak bisa melihat dikelas sebelah apakah ada orang atau tidak saat berada
di dalam kelas yang lain, hal ini karena pandangan kita terbatas dan tertutup
terhalang tembok, dan ini menyebabkan akal kita tidak bisa berpikir
Dalam hadits Malaikan Jibril as, menyampaikan kepada Nabi saw bahwa:
“Iman itu adalah
engkau beriman kepada Allah swt, kepada malaikat-malaikat-Nya, kepada
kitab-kita-Nya, kepada para Rasul-Nya, kepada hari akhir, dan kepada qadha’ dan
qadar-Nya”. (HR. Bukhari dan Muslim).
RESUME 2 : KONSEPSI MANUSIA MENURUT
ISLAM
·
Pada
awalnya manusia terlahir Dari Satu Ayah (Adam) dan Ibu (Hawwa’).
Hal ini terdapa pada Al-quran dan
hadist sebagai berikut :
Menurut al-Qur’an
QS. AL-NISA', 4: 1
"Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yang
telah menciptakan kamu dari seorang diri, dan dari padanya* Allah menciptakan isterinya; dan dari pada keduanya Allah
memperkembang biakkan laki- laki dan perempuan yang banyak. dan bertakwalah
kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama- Nya kamu saling
meminta satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan silaturrahim. Sesungguhnya
Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu".
* Maksud dari padanya menurut
jumhur mufassirin ialah dari bagian tubuh (tulang rusuk) Adam a.s. berdasarkan
hadis riwayat Bukhari dan Muslim. Di samping itu ada pula yang menafsirkan dari
padanya ialah dari unsur yang serupa Yakni tanah yang dari padanya Adam a.s.
diciptakan.
QS. AL-HAJJ, 22: 5
"Hai
manusia, jika kamu dalam keraguan tentang kebangkitan (dari kubur), maka
(ketahuilah) Sesungguhnya Kami telah menjadikan kamu dari tanah, kemudian dari
setetes mani, kemudian dari segumpal
darah, kemudian dari segumpal daging yang sempurna kejadiannya dan yang tidak
sempurna, agar Kami jelaskan kepada kamu dan Kami tetapkan dalam rahim, apa
yang Kami kehendaki sampai waktu yang sudah ditentukan, kemudian Kami keluarkan
kamu sebagai bayi, kemudian (dengan berangsur-angsur) kamu sampailah kepada
kedewasaan, dan di antara kamu ada yang diwafatkan dan (ada pula) di antara kamu
yang dipanjangkan umurnya sampai pikun, supaya Dia tidak mengetahui lagi
sesuatupun yang dahulunya telah diketahuinya, dan kamu lihat bumi ini kering,
kemudian apabila telah Kami turunkan air di atasnya, hiduplah bumi itu dan
suburlah dan menumbuhkan berbagai macam tumbuh-tumbuhan yang indah".
QS. AL-MUKMINUN, 23: 12-14
12. Dan sesungguhnya
Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari tanah.
13. Kemudian
Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh
(rahim).
14. Kemudian
air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal
daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang
belulang itu Kami bungkus dengan daging. kemudian Kami jadikan Dia makhluk yang
(berbentuk) lain. Maka Maha sucilah Allah, Pencipta yang paling baik.
Proses
penciptan manusia :
1. Tahap Nuthfah, yaitu
berupa menyatunya unsur sperma dah ovum dan keduanya menjadi zat baru dalam
rahim wanita;
2. Tahap ‘Alaqah, yaitu
tahap penting dimana nuthfah tersebut telah bergantung atau melekat pada
dinding rahim wanita;
3. Tahap mudhgah, yaitu
pembentukan orgaan-organ penting yang dalam surat al-Hajj ayat 5 di atas
diklasifikasikan menjadi mudhgah mukhallaqah dan mudhgah ghairu mukhallaqah
(yang berbentuk secara sempurna atau yang belum berbentuk);
4. Tahap ‘Idham, yaitu
berupa bahan atau elemen dalam mudhgah yang kemudian menjadi tulang belulang;
5. Tahap lahm, merupakan
suatu tahapan dimana reproduksi yang telah mencapai tahapan elemen mudhgah
tersebut berwujud daging;
Tahap akhir, yaitu peniupan ruh dalam diri janin manusia.
Lalu dapat disimpulkan :
1. Berawal
dari tanah (dengan berbagai jenisnya), lalu ditiupkan ruh (khusus Nabi Adam ‘alaihissalam);
2. Lalu pada
reproduksi manusia berkembang dalam kandungan ibu menurut evolusi nuthfah
(40 hari), ‘alaqah (40 hari), dan mudghah yang mengandung elemen
‘idham dan lahm (40 hari);
3. Setelah 4
bulan (120 hari) perkembangan ditiupkan ruh oleh Allah swt. Jadi, fisik manusia
laksana tempat (bagai mangkok) yang siap untuk ditempati oleh ruh itu;
4. Dengan
demikian, manusia tersusun dari 2 unsur pokok, yaitu unsur materi berupa tanah,
dan unsur immateri berupa ruh yang berasal dari alam immateri atau alam ghaib;
5. Pada akhirnya,
tubuh/fisik manusia akan kembali ke tanah.
Kelebihan manusia :
1. Manusia
tercipta dalam sebaik-baik bentuk (QS. al-Tin: 5) dari tanah, dibanding
iblis/setan dicipta dari api dan dalam rupa yang menyeramkan.
2. Manusia
dianugrahi akal dan pancaindra (hati, mata, telinga, dll);
3. Manusia
begitu terlahir, ia terlahir dalam keadaaan suci sebagaimana hadits Nabi saw:
RESUME PERTEMUAN KE 4
Makna Islam Secara
Bahasa (lafadz) berasal dari kata al-islamu (3 huruf) yaitu salama.dan orangnya
disebut muslim
1. Bermakna
tunduk/berserah diri (QS. Ali
Imran, 3: 83).
“Maka Apakah mereka mencari agama yang lain
dari agama Allah, padahal kepada-Nya-lah TUNDUK/MENYERAHKAN DIRI segala apa
yang di langit dan di bumi, baik dengan suka maupun terpaksa dan hanya kepada
Allahlah mereka dikembalikan”
2. Bermakna
bersih/suci (QS.
al-Syu’ara’, 26: 89)
“Kecuali orang-orang yang menghadap
Allah dengan hati yang BERSIH”
3. Bermakna
damai/perdamaian (QS.
al-Nisa’, 4: 91) & (QS.Muhammad, 47: 35)
“Kelak kamu akan dapati (golongan-golongan)
yang lain, yang bermaksud supaya mereka
aman dari pada kamu dan aman (pula)
dari kaumnya. Setiap mereka diajak kembali kepada
fitnah (syirik), merekapun terjun
kedalamnya. karena itu jika mereka tidak membiarkan
kamu dan (tidak) mau mengemukakan
PERDAMAIAN kepadamu, serta (tidak) menahan
tangan mereka (dari memerangimu),
Maka tawanlah mereka dan bunuhlah mereka dan
merekalah orang-orang yang Kami
berikan kepadamu alasan yang nyata (untuk menawan
dan membunuh) mereka. (QS. al-Nisa’, 4: 91)
“Janganlah kamu lemah dan minta DAMAI Padahal
kamulah yang di atas dan Allah pun
bersamamu dan Dia sekali-kali tidak
akan mengurangi pahala amal-amalmu”. (QS.
Muhammad, 47: 35)
·
Islam sebagai Nama Agama (al-Din)
nama islam merupakan pemberian dari allah, dan islam telah
sempurna,merupakan agama para nabi dan rasul,
#semua agama mengajarkan kebaikan, tapi tidak
semua kebaikan diterima disisi allah .karena yang diterima Hanya lah dalam
keadaan Islam
1. Islam sebagai nama Agama
dan yang Diridhai-Nya.(QS. Ali Imran, 3: 85) & (QS. al-Maidah, 5)
“Sesungguhnya agama (yang diridhai) disisi
Allah hanyalah ISLAM...” (QS. Ali Imran, 3: 19)“Barangsiapa mencari agama
selain AGAMA ISLAM, Maka sekali-kali tidaklah akan diterima(agama
itu)daripadanya, dan Dia di akhirat Termasuk orang-orang yang rugi”. .(QS. Ali Imran,
3: 85)
“...Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk
kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai
ISLAM itu Jadi agama bagimu...”(QS. al-Maidah, 5: 3)
2. Islam sebagai jalan yang lurus(QS. al-An’am, 06: 126),
. (QS. al-An’am, 06: 153). (QS. al-Taubah, 9: 33) dan QS. al-Shaff, 61: 9)
“dan Inilah jalan Tuhanmu; (jalan) yang
lurus. Sesungguhnya Kami telah menjelaskan ayat- ayat (Kami) kepada orang-orang
yang mengambil pelajaran. (QS. al-An’am, 06: 126)
“dan bahwa (yang Kami perintahkan ini)
adalah jalanKu yang lurus, maka ikutilah Dia, dan janganlah kamu mengikuti
jalan-jalan (yang lain), karena jalan-jalan itu mencerai beraikan kamu dari
jalan-Nya. Yang demikian itu diperintahkan Allah agar kamu bertakwa”. (QS. al-An’am,
06: 153).
“Dialah yang telah mengutus RasulNya (dengan
membawa) petunjuk (Al-Quran) dan agama yang benar untuk dimenangkanNya atas
segala agama, walaupun orang-orang musyrikin tidak menyukai” (QS. al-Taubah, 9:
33) dan QS. al-Shaff, 61: 9)
islam Tinggi dan Tiada Yang Menandinginya
# Tidak ada
yang bisa menghalanginya, siapapun yang ingin menghabisinya semua itu tidak
bisa terjadi karena allah melindungi
1. Berdasarkan al-Qur’an
(هُوَ الَّذِيْ أَرْسَلَ
رَسُوْلَهُ بِالْهُدَى وَدِيْنِ الْحَــقِّ لِيُظْهِرَهُ عَلَى الدِّيْنِ كُلِّهِ
وَلَوْ كَرِهَ الْمُشْركِـُوْنَ)
“Dialah yang telah mengutus RasulNya (dengan membawa) petunjuk (Al-Quran)
dan agama yang benar untuk dimenangkanNya atas segala agama, walaupun
orang-orang musyrikin tidak menyukai” (QS. al-Taubah, 9: 33) dan QS. al-Shaff,
61: 9).
2. Berdasarkan Hadits:
(اْلإِسْلاَمُ يَعْلُوْ وَلاَ
يُعْلَى)
“Islam itu Tinggi dan
tiada yang menandinginya”
Sebagai petunjuk dan
Solusi Kehidupan Islam dapat dilihat dari 2 (dua) sisi; yaitu: karakteristik
dan bangunan Ajarannya sebagaimana berikut;
·
Pertama: Karakteristik Ajaran Islam:
1.
Rabbaniyah
(ketuhanan): agama islam berasal dari allah langsung jadi merupakan agama yang
murni dari allah
2.
Insaniyah
(kemanusiaan):agama islam berisi sesuai dengan fitrah manusia,dan mengatur
kehidupan manusia agar terhindar dari segala mudharat
3.
Syumuliyah
(lengkap): islam mengatur dari hal-hal terkecil sampai terbesar, dan untuk
urusan duniawi dan akhirat juga di atur.
4.
Al-Wasathiyah/al-Tawazun
(pertengahan/moderat): Islam
bukan Barat bukan Timur. Bukan kapitalis bukan sosialis. Bukan semata rohani,
bukan materialis. Konsep Islam ada ditengah. Dia berbicara akhirat saat
menjalani aktifitas dunia. Dia berbicara dunia saat membahas akhirat Islam
berbicara kecintaan kepada ALLAH sekaligus kecintaan pada kesenangan dunia.
Konsep Islam juga berbicara hati, akal dan materi (jasad) sekaligus. Tak ada
yang dinegasikan satu sama lain. ALLAH tidak ada sesuatupun yang
menyerupai-NYA. DIA-lah pencipta dan pengatur alam semesta. Semua tunduk dan kembali
kepada-NYA
5.
Al-Waqi’iyyah
(kontekstual) : Islam
sebagai agama akhir zaman, dapat diamalkan dimanapun kapanpun. Islam tidak
pernah ketinggalan zaman dan dapat diaplikasikan dalam zaman apapun. Sejak
orang naik unta hingga pesawat ulang alik. Islam adalah realitas bagi semua
orang. Dari anak kecil hingga pemimpin negara, di Barat maupun Timur; semua ada
aturannya dalam Islam.
6.
Al-Wudhuh
(terang/jelas) : Berbicara
Tuhan, konsep Islam jelas. ALLAH itu Satu, tidak beranak dan tidak
diperanakkan. Hukum-hukum Islam juga jelas. Jelas sumbernya, jelas cara
mengambil keputusannya (istinbath), jelas siapa otoritas yang
melaksanakannya. Konsep Islam dalam tataran apapun juga jelas. Konsep ibadah,
konsep sosial, nikah, waris, ekonomi, politik, hubungan keluarga. Semuanya.
7.
Al-Takamuliyah
(Integrasi) : Itulah mengapa
Islam bisa berkembang baik. Ada hal-hal dalam Islam yang tidak boleh berubah.
Tetap. Tapi ada juga yang fleksibel. Contoh mudahnya shalat 5 waktu. Kewajiban
shalat 5 waktu tidak bisa ditawar lagi. Tapi dalam perjalanan, dapat di jama'
sehingga dilaksanakan dalam 3 waktu saja. Shalat dicontohkan Rasulullah dengan
berdiri. Namun saat sakit, bisa dengan duduk atau berbaring atau dengan
isyarat. Islam itu fleksibel. Shalat harus berwudhu, dengan air yang suci dan mensucikan.
Tapi saat air tidak ditemui, atau terbatas untuk kebutuhan vital; bs dengan
tayammum. Gabungan konsistensi dan fleksibilitas ini juga dapat ditemui dalam
berbagai dimensi kehidupan. Itulah konsep Islam.
·
Kedua: Bangunan Ajaran Islam:
Ada beberapa
upaya yang dilakukan oleh para pemikir muslim dalam memetakan ajaran Islam, di
antaranya;
1. AQIDAH –
SYARIAH >>> MENURUT SYAIKH MAHMOUD SYALTUT
2. AQIDAH –
SYARIAH – MINHAJUL HAYAH >>> MUHAMMAD QUTHB
AQIDAH –
SYARIAH – MUAMALAH (AKHLAK)
1.
AQIDAH adalah ajaran baku yang tidak akan mengalami
perubahan, seperti:
·
Rukun iman yang enam (ajaran-ajaran tentang keimanan)
·
Rukun Islam yang lima (mencakup ajaran-ajaran tentang keislaman).
2.
SYARIAH.
Syariah mencakup 2 (dua) aspek;
·
Ibadah, sesuai dengan tuntunan Allah swt dan Rasul-Nya dalam hal
pelaksanaan ibadah.
·
Mu’amalah, yaitu meliputi bidang;
♦ Pendidikan
♦ Politik
♦ Ekonomi
♦ Budaya
♦ Hukum
♦ dan lain-lain.
3.
AKHLAK
sama dengan AQIDAH yaitu berupa ajaran tetap yang tidak akan mengalami perubahan;
·
Akhlak kepada Allah (mengatur hubungan vertikal)
·
Akhlak kepada sesama (ajaran-ajaran tentang etika, seperti; keadilan,
berlaku jujur, tidak khianat, tidak berbuat dzalim, dll.
MA’RIFATUL QUR’AN
Dari segi bahasa (etimologi) al-Qur'an berarti
“bacaan” atau “yang dibaca”.
Sedangkan menurut istilah al-Quran adalah firman (wahyu) Allah
yang diturunkan kepada Nabi Muhammad saw melalui perantara Malaikat Jibril yang
merupakan mukjizat, dengan menggunakan bahasa arab, berisi tentang
petunjuk dan pedoman hidup bagi manusia, dan membacanya merupakan ibadah
(berpahala).
Al-Qur’an diturunkan secara berangsur-angsur kepada Nabi Muhammad
saw yang diriwayatkan secara mutawatir yang diawali dari surah al-Fatihah
dan diakhiri dengan surat al-Nas.
# menggunakan bahasa arab karena, turun
di makkah dan agar para pengikut nabi Muhamad SAW dapat mngerti dengan
bahasanya.
#apabila belajar al-quran dan
membacanya, maka akan diberikan pahala. Berbeda dengan belajar buku pelajaran
akan mendapat pahala jika mempelajarinya tapi tidak dapat pahala jika membaca
buku pelajaran
# Urutan di
al-quran dan urutan ketika ayat-ayat al-quran turun berbeda.
Apabila di
urutan al-quran diawali dengan alfatihah dan diakhiri annas
Tapi bila
menurut waktu turunnya, dimulai dari al-alaq ayat (1-5) dan terakhir turun al-maidah
ayat (3)
Alqur’an
akan terjaga sampai akhir zaman (al-hajr :9), allah menjaganya dengan
banyaknya hafizh-hafizh qur’an yang
menjaga isi al-quran.
Dalam hadist
: sungguh aku diberi alqu’an semisal dengannya assunah
Mukzizat : mengalahkan nabi mengalahkan pembangkang& para
penyair berkumpul berkata bahwa al-quran ciptaan nabi uhammad.”allah suruh
penyair tersebut membuat al-qu’an”tidak ada yang bisa membuat serupa dengan
al-quran ini !.
Akhirnya
dari 14 surat menjadi 10 surat (al hud (13)) tidak ada yang sanggup membuat
al-qur’an bahkan hanya dengan satu ayat saja(al-baqarah 23)
Mukzizat
segi ilmiah : (Iptek& Science)
Al-qiyamah (3:4),
An’am 125,ar-rahman 19-20,al-dzariat (49)
“Barang
siapa yang ingin diberi petunjuk oleh Allah maka akan dilapangkan dadanya
islam”
Mukzizat
alquran adalah bentuk syairnya yang indah, yang tidak ada satu orang pun yang
bisa membuat serupa dengannya dan berisi keindahan, dan memiliki keilmiahan
yang dapat terbukti nyata, dan mungkin masih banyak yang masih manusia belum
pahami karena akal yang belum sampai.
Beberapa
nama dan julukan al-Qur’an adalah:
1. Al-Qur’an (QS. al-Isra: 9)
2. Al-Furqon (QS. al-Furqan: 1)
3. Al-Kitab (QS. al-Baqarah, 2: 2, dan
al-Anbiya’, 21: 10)
4. Al-Dzikr (QS. al-Hijr: 9).
Di antara fungsi al-Qur’an adalah:
1. Sebagai cahaya (QS. al-Nisa’: 174)
2. Sebagai petunjuk, obat,
nasehat, dan rahmat bagi semesta alam (QS. al-Baqarah: 2, QS. Yunus: 57)
3. Sebagai peringatan dan penyejuk (QS.
Fushshilat: 3-4)
4. Sebagai pembeda antara yang hak dan
yang batil;
5. Sebagai sumber hukum ajaran Islam;
6. Sebagai mu’jizat terbesar dari Nabi
Muhammad saw.
7. Sebagai penutup wahyu-wahyu yang
diturunkan Allah swt kepada para Nabi dan Rasul-Nya
Di antara kewajiban kita
terhadap al-Qur’an adalah;
1.
Belajar
dan mengajarkannya berdasaran hadits Nabi saw;
(خَيرُكُمْ مَنْ تَعَلَّمَ اْلقُرْآنَ وَعَلَّمَهُ)
“Sebaik-baik kalian adalah
orang yang belajar al-Qur’an dan
mengajarkannya” HR. Bukhari dan Muslim
2. Mentadabburi ayat-ayatnya (QS. Shad, 38: 29);
3. Mengamalkan ajarannya.
Akibat melalaikan
Al-qur’an
- Kehidupan
yang sempit;
- Sengsara dunia akhirat;
- Di
Akhirat akan dibangkitkan dalam keadaan buta.
PENGERTIAN
SUNNAH DAN IJTIHAD
a.
Pengertian Sunnah
Menurut
kamus besar Bahasa Indonesia sunnah adalah jalan yang
biasa ditempuh, perbuatan yang apabila dilakukan mendapat pahala dan apabila
tidak dikerjakan tidak berdosa.
Sunnah menurut istilah dapat dilihat
dari tiga disiplin ilmu, yaitu ilmu hadis, ilmu fiqih dan ilmu ushul fiqh.
Sunnah menurut para ahli hadis adalah seluruh yang disandarkan kepada Nabi
Muhammad SAW baik berupa perkataan, perbuatan maupun ketetapan atau sifat
sebagai manusia biasa, akhlaknya baik sebelum maupun setelah beliau diangkat
menjadi rasul.
Sunnah menurut ahli fiqh adalah
segala yang diriwayatkan dari Nabi Muhammad SAW berupa perkataan, perbuatan dan
ketetapan yang berkaitan dengan hukum.
b. Kedudukan
Sunnah
Kedudukan sunnah dalam islam adalah
sangat agung dan tempatnya sangat mulia. Sunnah Nabi Muhammad SAW meduduki
derajat kedua setelah Al-Quran. Dasar agama yang pertama adalah Allah SWT yang
kedua adalah sunnah Nabi Muhammad SAW. Demikian itu karena sunnah nabawiyah
adalah wahyu dari Allah Yang Maha Tinggi. Allah berfirman (Q.S An Najm : 3-4)
Dan tiadalah
yang diucapkannya itu (Al-Quran) menurut kemauan hawa nafsunya. Ucapannya itu
tiada lain hanyalah wahyu yang diwahyukan (kepadanya).
c. Pembagian
Sunnah
Berikut
adalah pembagian sunnah dilihat dari berbagai segi
1)
Dari Segi
Bentuk
Pertama,
sunnah qauliyah yaitu ucapan Nabi Muhammad SAW yang didengar oleh sahabat
baliau dan disampaikan kepada orang lain. Kedua, sunnah fi’liyah, yaitu
perbuatan yang dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW yang dilihat atau diketahui
oleh sahabat, kemudian disampaikannya kepada orang lain dengan ucapannya.
Ketiga, sunnah taqririyah, yaitu perbuatan seorang sahabat atau ucapannya
dihadapan atau tanpa sepengetahuan Nabi Muhammad SAW, yang tidak ditanggapi
atau dicegah oleh Nabi Muhammad SAW. Diamnya Nabi Muhammad SAW disampaikan
sahabat kepada orang lain dengan ucapannya.
2)
Dari Segi
Kualitas
a)
Hadis Shahih
Hadis shahih
adalah hadis yang bersambung sanadnya, yang diriwatkan oleh rawi yang adil dan
dhabith dari rawi yang lain adil dan dhabith sampai akhir sanad, dan hadis itu
tidak janggal serta tidak mengandung cacat.
b)
Hadis Hasan
Hadis hasan
adalah hadis yang bersambung sanadnya, diriwayatkan oleh rawi yang adil, yang
rendah tingkat kekuatan daya hafalnya, bahasanya tidak rancu dan tidak
bercacat.
c)
Hadis Dha’if
Hadis dha’if adalah hafis – hadis
shahih yang tidak memenuhi persyaratan hadis shahih dan hasan.
3)
Dari Segi
Jumlah Orang yang Meriwayatkan
a)
Hadis
Mutawatir
Hadis
mutawatir adalah hadis yang disampaikan oleh banyak rawi yang tidak
memungkinkan mereka sepakat untuk berdusta.
b)
Hadis
Masyhur
Hadis masyhur adalah hadis yang
memiliki sanad terbatas yang lebih dari dua. Hadis masyhur tersebut ada yang
berkualitas shahih dan ada yang berkualitas dha’if.
c)
Hadis Ahad
Hadis ahad
adalah hadis yang diterima dari Nabi Muhammad SAW secara orang perorangan
samapi kepada rawinya yang terakhir. Hadis ini diterima secara berantai dari
satu orang ke orang lainnya, begitu seterusnya.
d.
Fungsi dan
Peranan Sunnah
Fungsi sunnah terhadap al-quran
adalah sebagai berikut.
1)
Fungsi
taqrir, yaitu memperkokoh hukum yang sudah ditetapkan al-quran.
2)
Fungsi
tafsir, yaitu menafsirkan atau merinci ayat – ayat al-quran yang mengandung
pengertian secara global.
3)
Fungsi
taqyid, yaitu memberikan batasa terhadap ayat – ayaut al-quran yang mengandung
engertian secara mutlak.
4)
Fungsi
istitna, yaitu memberikan penmgecualian terhadap pernyataan al-quran yang
bersifat umum.
5)
Fungsi
musyi’ al-hukmu, yaitu membentuk atau menambahkan hukum yang tidak ditetapkan
didalam Al-Quran.
2)
Ijtihad
a.
Pengertian dan Kedudukan Ijtihad
Ijtihad
berasal dari bahasa arab yaitu dari kata jahada yang artinya bersungguh –
sungguh. Sedangkan pengertian ijtihad adalah menurut istilah ialah menggunakan
seluruh kemampuan berpikir dengan sungguh – sungguh untuk mengeluarkan atau
untuk menetapkan hukum syara’ dengan jalan menetapkan hukum dari Al-Quran dan
sunnah rasul SAW.
Ijtihad merupakan pemikiran para
mujtahid yang berikhtiar dengan seluruh kemampuan yang dimiliki untuk menggali
ajaran islam kemudian menetapkan hukumnya. Para muhtahid berusaha dan
berikhtiar memahami kaidah – kaidah hukum yang bersifat umum, kemudian
merumuskannya menjadi garis – garis hukum yang berlaku pada kasus tertentu.
Objek ijtihad adalah perbuatan
secara eksplisit tidak terdapat pada al-quran dan sunnah, karena al-quran
masih banyak mengandung arti yang umum, sehingga para ahli hukum menggunakan
ijtihad untuk menetapkan hukum tersebut. Ijtihad dipandang sebagai aktivitas
penelitian karena itu bersifat relatif dan menjadikannya sebagai sumber nilai
yang bersifat dinamis.
b.
Pembagian Ijtihad
ijtihad
dibagi menjadi tiga macam :
1) Al ijtihatul
bayani, yaitu menjelaskan hukum – hukum syari’ah dari nash – nash syar’i.
2) Al ijtihatul
qiyasi, yaitu meletakkan hukum – hukum syari’ah untuk kejadian atau peristiwa
yang tidak terdapat dalam al-quran dan sunnah dengan jalan menggunakan qiyas
atas apa yang terdapat dalam nas – nash hukum syar’i.
3) Al ijtihatul
isthislahi, yaitu meletakkan hukum – hukum syar’i untuk kejadian/ peristiwa
yang tidak terdapat dalam al-quran dan sunnah, menggunakan ar ra’yu yang
disandarkan.
c. Fungsi
dan Peranan Ijtihad
Fungsi dan peranan ijtihad adalah sebagai berikut.
1) Menguji
kebenaran hadis yang tidak sampai ketingkat hadis mutawattir seperti hadis ahad
atau sebagai upaya memahami redaksi ayat atau hadis yang tidak tegas
pengertiannya sehingga tidak langsung dapat dipahami.
2) Berfungsi
untuk mengfembangkan prinsip – prinsip hukum yang terdapat dalam al-quran dan
sunnah seperti dengan qiyas, istihsan dan maslahah mursalah. Hal ini penting
karena ayat – ayat hadis hukum yang sangat terbatas jumlahnya itu menjawab
berbagai permasalahan, dan terus berkembang dan bertambah dengan tidak terbats
jumlahnya.
MENGENAL ISLAM PART
II
Latar
belakang Nama Islam
Islam secara
bahasa : berpasrah diri terdiri dari kata aslama,dan didasari 3 kata yaitu
salima berarti selamat atau damai.
Islam
menurut segi bahasa :
-
Tunduk(
an-nisa :125)
-
Serah
diri (al-imran : 83)
Damai (albaqarah :208)
Sumber
penamaan islam terdapat pada alquran surat al-imran (ayat 19&85)dan (Al-maidah
:3)
Kelebihan
islam dibanding agama-agama yang lain:nama islam berasal dari pemiliknya sendiri yaitu Allah SWT al-imron ayat 19“innadina indowlohi islam”
artinya“sesungguhnya agama yang di ridhoi allah hanyalah islam”
Alimran ayat
85 : (barang siapa yang mencari agama selain islam tidak akan diterima
disisinya dan termasuk orang –orang merugi
Sedangkan
nama agama-agama orang lain berasal dari manusia sehingga ada tercantum
nama-nama manusia yang menyebarkannya
ISLAM
MERUPAKAN AGAMA SELURUH NABI: karena seluruh nabi mengajarkan tauhid,mengesakan
allah.dalam surat al-imron ayat 67 tertera bahwa ibrahim seorang
muslim.pengakuan ibrahim sendiri (al-baqarah 131-132)hal ini diwasiatkan ke
anak cucunya.
Musa
beragama islam (surat ay-yunus ayat 84) bahkan tukag sihir firaun mengislamkan
diri (berserah diri) ay-yunus :84
Ratu bilqis
dan sulaiman beragama islam (qs.an-naml 31)
Sahabat nabi
ISA “hawariyun” pun islam (al-imron ayat
52)
Sempurna
islam :
-
Rabbaniah
:berasal dari ALLAH, dan bertugas menyembah allah
-
Insaniah
: kemanusiaan universal berlaku pada siapapun
-
Syumulliah
:diatur dari kegiatan terkecil,sampai urusan yang besar
-
Wasathiyah
:seimbang